Apa Itu Backwash pada Sistem Pengolahan Air? Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Bagikan Postingan ini

Pengertian Backwash pada Sistem Pengolahan Air

Dalam sistem pengolahan air, baik pada skala industri, rumah tangga, maupun instalasi pengolahan air bersih (Water Treatment Plant/WTP) dan air limbah (Wastewater Treatment Plant/WWTP), kualitas air sangat dipengaruhi oleh kebersihan media filter yang digunakan. Salah satu proses penting untuk memastikan filter tetap bersih dan berfungsi optimal adalah proses backwash.

Apa itu backwash?
Backwash adalah proses pembilasan balik media filter dengan aliran air berlawanan arah dari arah normal filtrasi, untuk melepaskan kotoran, lumpur, dan partikel yang menempel pada media filter setelah digunakan menyaring air.

Proses ini sangat penting karena tanpa backwash secara rutin, media filter akan mengalami penyumbatan (clogging) sehingga efisiensi penyaringan menurun, bahkan bisa menyebabkan kualitas air olahan tidak sesuai standar.

Mengapa backwash begitu penting dilakukan? Berikut beberapa fungsi utama backwash pada sistem pengolahan air:

  1. Membersihkan Media Filter dari Kotoran
    Saat air melewati media filter, partikel kotoran, pasir halus, lumpur, dan sedimen akan tertahan. Jika tidak dicuci secara berkala, lapisan kotoran ini bisa mengeras dan menyumbat pori-pori media.

  2. Mempertahankan Debit Air
    Filter yang kotor akan menyebabkan penurunan debit (flow rate) karena tekanan air terhambat. Dengan backwash, media filter kembali bersih sehingga aliran air tetap lancar.

  3. Menjaga Kualitas Air Olahan
    Filter yang tersumbat kotoran bisa menjadi sarang bakteri dan menyebabkan air yang dihasilkan menjadi keruh atau berbau. Backwash membantu memastikan air tetap jernih dan higienis.

  4. Memperpanjang Umur Media Filter
    Media filter seperti pasir silika, karbon aktif, atau antrasit dapat bertahan lebih lama jika dirawat dengan cara backwash secara rutin.

Cara Kerja Backwash pada Filter Air

Proses backwash sebenarnya cukup sederhana tetapi efektif. Secara umum cara kerjanya seperti ini:

1️⃣ Tahap Persiapan

Pompa dihentikan sementara dan katup dialihkan ke posisi backwash. Air baku dengan tekanan tertentu disiapkan untuk mengalir dari bawah ke atas media filter.

2️⃣ Aliran Balik

Air dialirkan berlawanan arah dengan normal operasi, dari dasar tangki filter menuju permukaan. Aliran ini cukup kuat untuk mengangkat media filter sedikit (fluidisasi) sehingga kotoran yang terjebak terlepas.

3️⃣ Pembuangan Air Kotor

Air yang membawa kotoran kemudian dibuang melalui saluran drainase atau saluran limbah.

4️⃣ Bilas dan Reset

Setelah kotoran terbawa keluar, dilakukan pembilasan cepat untuk memastikan semua sisa kotoran keluar. Kemudian sistem di-reset kembali ke mode filtrasi normal.

Kapan Backwash Harus Dilakukan?

Frekuensi backwash tergantung pada kondisi air baku, kapasitas filter, dan tingkat kekeruhan air. Secara umum, backwash dilakukan ketika:

  • Tekanan diferensial (pressure drop) pada filter mencapai batas tertentu (misalnya > 0,3 bar).

  • Kualitas air hasil filtrasi mulai menurun (keruh, berwarna, atau berbau).

  • Secara berkala sesuai SOP, misalnya setiap 1–2 minggu sekali.

Backwash adalah bagian vital dari perawatan sistem pengolahan air. Proses sederhana ini mampu menjaga kinerja media filter tetap optimal, memperpanjang umur pakainya, dan memastikan kualitas air olahan sesuai standar. Oleh karena itu, pastikan sistem WTP, WWTP, atau instalasi filtrasi air Anda menjalani backwash secara teratur.

Dengan memahami apa itu backwash, fungsi, dan cara kerjanya, kita dapat menjaga efisiensi sistem pengolahan air sekaligus berkontribusi pada pengelolaan air bersih yang berkelanjutan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top